UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

Sabtu, 07 Oktober 2017

Awali Oktober dengan Ngaji Literasi

Awali Oktober dengan Ngaji Literasi
(Focus Group Discussion III)

Ambisi_ Keluarga Besar Mahasiswa Bidikmisi (KBMB) kembali di perkenalkan dengan angkatan senior setelah beberapa pekan lalu kehadiran penggagas Kwikku.com, Ifa Alif K, senior KBMB angkatan 2011. Berbeda dengan Focus Group Discussion(FGD) sebelumnya, FGD ketiga yang berlangsung pada hari Rabu(03/10/17) ini menghadirkan Al Muiz Liddinillah sebagai pemantik nya. Dengan gurauan dan bahasa khas sang pemantik, diskusi yang bertemakan “Tantangan Pejuang Literasi di era Globalisasi” ini telah menyedot tawa para peserta diskusi yang terdiri dari Mahasiswa baru, para pengurus dan anggota Lembaga Otonom KBMB. “Di era globalisasi seperti sekarang ini, literasi menjadi hal yang sangat penting untuk kita. Ya semuanya tinggal kita masing-masing;Mau mati menjadi bangkai atau mati meninggalkan nilai?”,Sebuah pertanyaan menggelitik dari Muiz menjadi prolog apik dalam diskusi kali ini. Sebagai pegiat literasi, Muiz tak hanya menjelaskan tentang bagaimana pengaruh literasi yang dapat meningkatkan nilai tawar dunia kreatifitas dalam pemanfatannya di kehidupan sehari-hari, penulis buku antalogi “Jalan Damai” dan “Mahbub di Mata Sahabat” juga menuturkan sejarah tentang revolusi literasi. Menurutnya, tidak ada “era pakar” saat ini  karena semua sudah berganti dengan era integrasi, artinya satu disiplin ilmu saja tidak cukup untuk memenuhi aktifitas kebutuhan membaca pada diri seseorang.

Tak hanya berbicara tentang literasi, aktivis komunitas Gubuk tulis ini juga menyinggung masalah perkembangan sastra di Indonesia.  Bahwa sastra tak melulu berisi tentang kata-kata yang indah dan mendayu-dayu, namun lebih kepada bagaimana pembaca dapat belajar tentang nilai dan arti sastra sesungguhnya di dalam kehidupan nyata. Penjelasaan dan penggambaran Muiz tentang sastra dan literasi seolah menunjukkan bahwa membaca dunia dapat dilakukan dengan menggeluti kedua bidang tersebut. Tak cukup sampai disitu, peserta diskusi juga diberikan suntikan motivasi untuk terus meningkatkan budaya membaca dan menulis, karena baginya sesuatu tidak akan berarti jika tidak dituliskan, dan apa yang dituliskan tak kan sempurna jika tidak diedit terlebih dahulu untuk nantinya di publish di media.  “Editor yang baik adalah penulis yang baik, penulis yang baik adalah pembaca yang baik.” , tandasnya mengakhri. Tepat pukul 21.15 WIB, diskusi yang di moderatori oleh Mujiono ini akhirnya berakhir dengan sesi foto bersama. Sebagai momen untuk mengawali Oktober yang gencar akan kasus pembangkitan 65 dan juga hari kesaktian Pancasila, Literasi menjadi tema yang tak kalah asik untuk sajian diskusi kali ini. “Diskusi nya asik, dengan pemateri yang seru, ditambah bahasa yang ringan,membuat saya sebagai peserta merasa dapat dengan mudah memahami dan menerima materi yang disampaikan, apalagi temanya seru.” Ujar Sulis, salah satu peserta diskusi pada waktu itu.(nik)

AMBISI!
Semangat Meraih Mimpi, Semangat Mengukir 

Prestasi!
BIDIKMISI!
Semakin terdepan!
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

recent

Recent Posts

Total Pengunjung

Kritik dn Saran

Nama

Email *

Pesan *