UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

Senin, 15 November 2021

Semarak Workshop "One Day Design Training", Belajar Photoshop itu Mudah!!

 

Source : Dok. Panitia

Oleh : Ahmad J Yusri

Di zaman millenial seperti saat ini, perkembangan teknologi sangatlah pesat. Terkhusus teknologi digital yang memasuki semua lini kehidupan manusia dalam hal ini teknologi informasi komunikasi. Salah satu bentuk penerapan teknologi informasi adalah pembuatan design poster yang memiliki beragam kegunaan baik itu untuk berkomunikasi, bisnis, pendidikan, dan lain-lain.

            LSO Informasi Komunikasi KBMB  kebetulan mengadakan acara “One Day Design Training” . Acara ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan mengenai dasar-dasar pengeditan/ design gambar melalui software adobe photoshop. Dengan Ayu Melati Sukma sebagai pembicara, acara dilaksanakan pada hari minggu pagi, pukul 08.30 sampai dengan 11.00.

            Biasa disapa dengan Mbak Sukma, mahasiswa teknik arsitektur ini berbagi ilmu tentang dasar-dasar design dengan photoshop. Tak lupa beliau juga mempraktekan langsung pembuatan poster sederhana menggunakan photoshop. Di akhir workhop, para peserta diberi tantangan untuk membuat design poster yang mana karya terbaik akan diposting di Instagram KBMB.

            Karya-karya peserta bisa dilihat di link ig berikut.

https://instagram.com/kbmb_uinmaliki?utm_medium=copy_link



Share:

Senin, 13 September 2021

KISAHKU MENGINSPIRASIMU ( JANGAN MAU MIMPIMU DI KIKIS OLEH KEGAGALAN )


 

Anjani


Sebut saja namaku Anjani. Aku berasal dari sebuah daerah terpencil dan bersekolah di sebuah madrasah aliyah negeri di Jawa Timur. Saat aku duduk di bangku Aliyah, aku sudah bercita-cita ingin berkuliah. Namun, apalah daya , orang tua ku hanya lah seorang pencari kroto dan buruh tani. Akhirnya ketika aku duduk di bangku kelas 3 Aliyah semester 1, aku sudah mulai mencari informasi mengenai beasiswa-beasiswa di perguruan tinggi. Aku masih ingat, saat itu adalah bulan oktober dimana aku mengetahui adanya beasiswa OSC Medcom.id, yaitu sebuah beasiswa untuk berkuliah di 10 mitra perguruan tinggi swasta terbaik di Indonesia. Seperti Universitas Trisakti, Universitas 17 Agustus  dll. Saat itu, aku mendaftar beasiswa tersebut, dan memilih Universitas Trisakti sebagai tujuan kampus yang aku pilih. Namun, sayang sekali aku masih belum berhasil menjadi penerima beasiswa di kampus tersebut.

Kemudian aku mencari informasi beasiswa lagi, akhirnya aku menemukan beasiswa dari politeknik manufaktur Astra. Tidak piker panjang, aku langsung saja mendaftar beasiswa tersebut. Namun, sayangnya ketika seleksi dilakasanakan, aku malah jatuh sakit dan aku gagal untuk mengikuti beasiswa tersebut. Setelah itu, aku terus berusaha untuk mendaftar kuliah dengan beasiswa KIP kuliah.

Mulai dari jalur SNMPTN, kemudian PMDK-PN, SPAN-PTKIN, SBMPTN, SBMPN Politeknik, Mandiri Undip KIP kuliah, Mandiri Unnes Kip kuliah, Mandiri Upn Veteran Surabaya Kip K, SIMAK UI Kip K, dan akhirnya barulah aku ketrima di jalur yang ke 11, yakni UMPTKIN-KIP K dan diterima di Kampus UIN Maulana Malik Ibrahim Malang dengan prodi Ilmu Al qur’an dan Tafsir.

Sebenarnya, aku sangat mengharap bisa masuk di jurusan tekhnik, akan tetapi saat itu jalur yang tersisa adalah jalur UMPTKIN, sehingga aku mengambil prodi ilmu al qur’an dan Tafsir. Dan Alhamdulillah di terima. Yang perlu kita ambil hikmahnya adalah tetap lah berusaha walaupun kita sering mendapatkan kegagalan, yakinlah aka nada satu waktu di mana kamu mendapatkan jalan keberhasilan, walaupun mungkin jalan terhadap keberhasilan tersebut bukanlah hal yang kamu harapkan. Karena manusia bisa berencana, tetapi Allah lah penentunya. Dan terkadang apa yang kita inginkan belumt tentu yang terbaik untuk kita.

Share:

GEMERLAP CITA DIATAS IMPIAN




ENI KURNIAWATI

Dunia ini memiliki banyak sekali pertanyaan yang belum tentu terfikirkan jawabannya oleh kita. Mulai dari kehidupan, keagamaan, pendidikan, sosial, dan sebagainya. Untuk mengerti akan semua pertanyaan itu, perlu adanya pengetahuan dan wawasan dalam diri kita. Oleh karena itu, terbentuklah ilmu pengetahuan beserta komponen yang ada di dalamnya. Dalam mempelajari itu biasanya kita menyatukan dengan adanya keterikan terhadap tindakan dan keilmuan, yang biasa kita sebut dengan pendidikan. Berbicara mengenai pendidikan pasti banyak sekali masyarakat telah mengetahui arti pendidikan itu. Namun untuk mencapai pendidikan perlu ada perjuangan dan tekat yang tinggi dalam diri individu. 

Pada umumnya pendidikan diperoleh dengan bersekolah, kuliah, ataupun belajar mandiri. Semua itu memerlukan biaya yang tidak cukup sedikit jumlahnya. Namun apa daya, hal ini membuat kalangan rakyat yang perekonomian menengah ke bawah merasa terhampat dan terapit oleh nafkah keseharian. Mereka cukup mendapatkan pendidikan hingga tingkat SMA, SMP, SD, bahkan mereka rela tidak sekolah demi sesuap harapan mengisi kekurangan makan. Termasuk juga pada seorang mahasiswa,. Mereka adalah generasi yang dibutuhkan rakyat untuk kemajuan bangsa ini. Maka dari itu mereka sangat perlu dukungan dalam menyelesaikan dunia perkuliahan dan pendidikan yang ditepuhnya. Akan terus ada saat dimana mereka selalu iri dengan lingkungan lain yang dengan mudah mendapatkan pengetahuan. 

Menyikapi itu semua, pendidikan ini sangat perlu bagi setiap orang. Maka muncullah seuatu program pemerintah yang membuat keringanan dan bantuan dalam masalah pendidikan ini. Setiap anak akan bisa memiliki sebuah impian, cita-cita, dan harapan yang sama kedudukannya seperti semua orang. Mereka tidak perlu khawatir dengan masalah perekonomian yang mengurangi pendidikannya. Semua orangm bisa bermimpi dan semua orang punya cita-cita, termasuk juga rakyat menengah kebawah. Oleh sebab itu, muncullah progam bantuan pendidikan dalam meringankan mereka.

Program ini disebut dengan BIDIKMISI, yang merupakan bantuan biaya pendidian bagi calon mahasiswa tidak mampu secara ekonomi dan memiliki potensi akademik baik untuk menempuh pendidikan di perguruan tinggi pada program studi unggulan sampai lulus tepat waktu. Dengan adanya program ini, mahasiswa akan lebih terbantu dalam membiayai perkuliahan serta kebutuhan yang diperlukan. Biaya dari program bidikmisi ini akan dibayarkan setiap semester, dan digunakan untuk membayar uang kuliah serta beberapa hal yang dibutuhkan mahasiswa tersebut. 

Terasa ringan biaya pendidikan akan memunculkan kemudahan dalam perkuliahan. Karena pada dasarnya setiap mahasiswa melanjutkan perkuliahan pasti ada suatu dorongan cita-cita yang mereka impikan. Impian ini akan terasa lebih bermakna dan lebih berkesan jika dilakukan dengan penuh semangat dan sungguh-sungguh. Jika mereka mendapatkan biaya bidikmisi ini maka mereka akan merasa bahwa dirinya harus lebih berguna dan lebih termotivasi untuk melanjutkan penddikan dan menjadi bermanfaat bagi bangsa. Dari semua mahasiswa bidikmisi pasti memiliki tujuan dan cita-cita yang berbeda. Namun tidak perlu dikhawatirkan, karena setiap impian itu pasti akan bermanfaat dan berguna bagi nusa dan bangsa. 

Tak ada rasa tanpa bersyukur dalam diri setiap mahasiswa bidikmisi. Semua akan merasa termotivasi dalam menempuh perkuliahan. Akankah ada lelah untuk berjuang untuk bangsa ini? Maka jawabanya tentu tidak ada. Semua biaya pendidikan telah diterima pada kita, dan kita ini hanya tinggal berjuang dalam membenarkan ilmu pengetahuan. Teruskan setiap perjuangan kita, impian kita, dan cita-cita kita. Disini kita sama seperti yang lain, kita mendapatkan ilmu, kita bisa kuliah, dan kita juga bebas biaya kuliah. Harulah kita berfikir kedepan dan terus belajar. Semua impian kita akan berarti tanpa terbuang.

Mahasiswa bidikmisi patut menjadi panutan mahasiswa lain. Kita memang dibiayai oleh negara, tetapi itu semua bukan keringanan saja, namun sebuah beban yang ditempatkan di pundak kita agar melanjutkan perjuangan para pejuang serta menjaga amanah dari pihak pemerintah untuk memanfaatkan biaya bidikmisi dalam menggapai cita-cita kita serta bangsa. Kita punya impian dan kita punya cita-cita, bangkitlah mahasiswa bidikmisi, inilah jalanmu, maka janganlah membuang kesempatan ini. 

Pasti kalian berfikir kehidupan dimasa depan, maka inilah peluangmu dan sempatkan kalian untuk bersyukur. Jadikan impian ini sebagai tombak pergerakan bangsa. Dan bidikmisi ini sebagai dorongan cita-cita. Termudahkan jalan kalian, karena program bidikmisi akan menunjang kalian soal pendidikan, tugas kalian sangatlah mudah. Fokus dalam perkuliahan, aktif dalam pergerakan melawan kebodohan, semangat dalam mengembangkan keilmuan didunia perkuliahan. 

Imipian kalian pasti sangat besar dalam kontribusi untuk bangsa. Buah hasil perjuangan kalian akan terukir oleh bangsa. Impian itu akan bergema dalam bayangan dan pikiran. Berjalan perlahan dari waktu ke waktu menuju tujuan. Suatu saat akan terlaksanakan bagaikan bintang yang terlihat indah diatas awan. 


Share:

Sengsaralah di Awal dan Bahagialah di Akhir

 


Hai, Assalamualaikum Wr. Wb. , Shalom, Om Swastyastu, Namo Buddaya, Salam Kebajikan untuk kita semua. Pertama-tama Marilah kita Panjatkan Puja – puji  Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmat yang telah diberikannya, dan juga tidak lupa senantiasa terus berdoa agar diberi keselamatan dan senantiasa dalam Perlindungannya.

Perkenalkan Namaku Ramadhana Fatahillah Al Akbar. Bisa dipanggil Al / Rama. Zodiakku Sagitarius, dan kalian pasti tau kapan aku lahir dari Zodiak itu. Saat ini aku tinggal di Kabupaten Malang, tepatnya di Kecamatan Singosari, Kelurahan Pagentan. Hobiku ialah memikirkan segala sesuatu, atau merencanakan kemudian menyimulasinya. Tapi simulasiku hanya sebatas pemikiran saja, tidak perbuatan. Oh iya, Aku tinggal bersama Orang Tuaku dan 2 adikku. Adikku yang pertama saat ini kelas 9 SMPN, dan adikku yang kedua kelas 4 SDN. Sedangkan aku sendiri merupakan Mahasiswa Semester 3 jurusan Kimia di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.

Aku memiliki Bapak yang bekerja sebagai wiraswasta (serabutan) dan Ibu yang seorang Ibu Rumah Tangga. Bapak memiliki gaji yang tidak menentu, karena bekerja beberapa hari, namun dapat menganggur selama beberapa bulan. Gaji Bapak sekitar 1 Juta / Bulan yang dibagi 5 anggota keluarga. Bapak dulu kerja di Proyek, namun karena pernah Sakit Lambung yang parah, sehingga tidak ke proyek lagi. Sedangkan Ibu kadang-kadang berjualan dengan menitipkan dagangannya di Sekolah adik saya yang SDN. Namun, karena pandemi Covid-19 Ibu sudah tidak berjualan lagi. Selain itu, keluarga saya juga tidak termasuk dalam penerima KKS (Kartu Keluarga Sejahtera), tidak memiliki KIP (Kartu Indonesia Pintar), dan tidak pernah menerima Bansos apapun. Bahkan, malah dianggap mampu oleh Pemerintah.

Namun, saya terus berpikir bagaimana cara saya membuat keluarga saya memiliki Kehidupan yang berkecukupan, tidak serba kekurangan seperti saat ini. Bahkan untuk makan saja masih susah, apalagi untuk membayar SPP sekolah. Bahkan ijazah SMA saya dan ijazah SD adik saya yang SMP  juga belum bisa diambil.  Oleh karena itu, saya terus mengasah Soft Skill saya seperti kepemimpinan, kerja sama, berpikir kritis, menambah wawasan,  memperbanyak relasi, dan memperbanyak pengalaman melalui Webinar, Pelatihan, Organisasi, dan Volunteer. Tidak lupa saya juga mengikuti berbagai Perlombaan seperti Olimpiade (Akademis) dan Cipta Puisi (Non Akademis). Selain itu, juga belajar Bahasa Asing seperti B. Inggris, Jepang, Arab, Jerman, dll. Dan saya juga tidak lupa untuk belajar Mengaji di Pondok Pesantren yang dekat dengan rumah saya. Karena setinggi apapun ilmu, kemampuan, dan prestasi kita, jika tidak diimbangi dengan Ilmu Agama yang baik, dan Berdoa kepada Tuhan YME. Maka, semuanya akan tidak akan menjadi baik dan sesuai harapan kita.

Alhamdulillah sampai saat ini, berkat Doa Orang Tua dan Ridho dari Tuhan YME. saya mendapatkan banyak ilmu dan pengalaman, diantaranya Mendapatkan Beasiswa dan sudah lulus dari Digital Talent Scholarship KOMINFO dalam Bidang Kelas Kuliner Gojek Indonesia. Selain itu, saya juga mendapatkan Medali Perunggu pada Olimpiade Kimia oleh POSI, dan menjadi salah satu penulis puisi yang sudah diterbitkan oleh Guepedia.

Saya memiliki tujuan dan impian, yaitu ingin seperti Jendral Besar Soedirman. Bukan karena beliau seorang Tentara, sehingga saya juga harus masuk Tentara. Namun, karena meskipun beliau sakit keras, beliau tetap mendampingi rakyat untuk Bergerilya melawan Penjajah.

Sehingga impian saya yaitu, Melalui Dunia Pendidikan saya akan Bergerilya ke Daerah 3T seperti Bapak Jendral Besar Soedirman  dan juga Mendirikan sekolah untuk anak-anak jalanan, pengemis, dan yang tidak memiliki ekonomi yang cukup agar dapat Memperoleh Pendidikan yang layak. sehingga saya dapat berkonstribusi pada Masyarakat, dan membantu Negara Indonesia untuk semakin Maju, mendidik dan melalui Generasi Muda agar dapat menjadi Pemimpin yang cerdas, berwibawa, dan amanah di Masa Depan.

Untuk meraih impian saya, saya memiliki beberapa strategi. Diantaranya, saya harus meraih Gelar S2 dan S3 predikat minimal Cumlaude di Luar Negeri dengan Beasiswa Penuh, baik dari Pemerintah / dari Kampus saya nantinya / dari Negara tempat saya menempuh S2 dan S3. Sementara itu, saya harus menempuh S1 dengan lulus minimal sebagai Cumlaude di Jurusan Kimia, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.

Selain itu, selama saya menjadi Mahasiswa S1, saya harus mengikuti berbagai Webinar, Pelatihan, Perlombaaan, Organisasi, dan Volunteer khususnya yang Free / Gratis, Baik dari Dalam Negeri / Luar Negeri. Untuk mendapatkan lebih banyak ilmu, mengasah pemikiran berkritis, menyatakan pendapat, dan bekerja sama dengan orang lain. Serta memperbanyak relasi. dan pengalaman. Dan tidak lupa mengasah kemampuan Bahasa Asing saya, khususnya B. Inggris, dan Jepang. Karena saya ingin melanjutkan S2 di Jepang, dan S3 di Eropa dengan Beasiswa Penuh.

Tapi kenapa saya bisa menjadi Mahasiswa dan Kuliah di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, padahal tidak memiliki Ijazah SMA?

karena saya mendaftar Beasiswa KIPK Angkatan saya lulus, yaitu 2020 dan Alhamdulillah saya lolos, sehingga saya dapat Menjadi Mahasiswa seperti sekarang. Namun, jika seandainya Tahun 2020 kemarin saya tidak lolos KIPK, saya tidak akan bisa Kuliah dan menjadi Mahasiswa seperti sekarang, karena tidak memiliki biaya. Sedangkan kedua adik saya tidak mendapatkan KIP (Kartu Indonesia Pintar). Dan kalaupun bekerja, saya tidak tau Bekerja apa dengan Ijazah SMPN.

Banyak sekali motto dalam hidup saya yang saya buat sendiri berdasarkan perjalanan hidup saya, namun yang mungkin bisa menginspirasi ialah

”Jangan Gengsi/Minder, Jangan Takut, Jangan Iri, Terhadap Apapun yang Orang Lain Miliki. Tetaplah Bermimpi dan Terus Berharap. Berdirilah Jika Jatuh, Berdiri Sendiri Tanpa Bantuan Orang Lain. Teruslah Berlari Sambil Menatap ke Depan”.


Singosari, 9 September 2021


Al


Share:

Gejolak Rasa Perjuangan Pendidikan

 



Oleh : Farreliza Ayu Aminata

        Setiap orang punya mimpi dan tujuan hidupnya masing-masing. Bagaimana nasib ia kedepannya, pasti akan diperjuangkan demi tercapainya masa depan. Memang tidak semudah hanya memikirkan impian lewat angan, namun harus butuh perjuangan dan tekad yang kuat untuk meraihnya. Pastinya banyak pengorbanan yang harus dilakukan. Namun jika telah mencintai impian itu, maka akan lebih mudah untuk mencapainya. Karena akan terus termotivasi oleh semangat dan ketidakputusasaan yang kita bangun. Tidak lupa dengan didasarkan niat yang baik, seluruh lelah dan letih akan terbayar bersamaan dengan terwujudnya impian itu.

        Aku lulus dari jenjang SMA pada tahun 2020, dimana pada saat itu wabah corona mulai berdampak pada kehidupan masyarakat di Indonesia. Pandemi yang perlahan-lahan menggerogoti separuh bagian kehidupan sehingga menyebabkan Ayahku terkena PHK. Bertepatan dengan diriku yang akan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, membuatku harus berpikir dan memutar otak untuk mempertimbangkan keseluruhan impian dan rencana yang telah kususun dari awal.

        Melanjutkan pendidikan pada kampus islam negeri di Yogyakarta adalah impianku sedari dulu. Namun orang tua melarangku karena beranggapan kota itu sangatlah jauh untuk dijamah anak perempuan sepertiku. Aku harus merelakan impian itu tertimbun dengan rencana baru lain yang ku susun. Yang ternyata hal ini juga ditolak oleh kedua orang tuaku, karena beranggapan biaya hidup di kota tersebut tidaklah murah.

        Banyak rintangan serta jatuh bangun yang harus dihadapi. Segala pertengkaran yang terjadi dengan kedua orang tua yang menyarankan untuk meneruskan pendidikan pada kampus yang sama sekali tidak aku inginkan. Aku termasuk salah satu siswa eligible dan mempunyai kesempatan untuk mengikuti jalur SNMPTN. Sempat terbesit olehku tidak akan mengambil kesempatan itu karena mengikuti saran kedua orang tua. Namun sangat disayangkan juga apabila aku menyia-nyiakan kesempatan itu padahal mereka yang diluar siswa eligible sangat ingin mempunyai kesempatan yang sama sepertiku.


Setelah banyak berpikir dan menimbang-nimbang akhirnya aku memutuskan mendaftar SNMPTN, mengambil PTKIN Di Malang. Karena biaya hidup di kota itu tidaklah murah, aku harus benar-benar mempertimbangkan dan bertekad bagaimana agar tidak memberatkan kedua orang tua. Terlebih dengan kondisi Ayahku yang pada saat itu terkena PHK. Sampai akhirnya aku coba-coba mendaftarkan diri pada beasiswa yang umumnya sering disebut KIP-Kuliah. Sempat pesimis, namun tidak ada salahnya untuk mencoba bukan. Aku sangat bertekad untuk bias menjadi dari salah satu penerima beasiswa itu. Kesana-kemari melengkapi berkas-berkas. Liburanpun kurelakan demi pemenuhan seluruh persyaratan. Tidak lupa dengan selalu berdoa kepada Yang Maha Kuasa agar diberikan jalan yang terbaik diantara yang paling baik.

Hari di mana pengumunan SNMPTN tiba dan aku dinyatakan lolos pada PTKIN yang aku pilih juga lolos seleksi dan aku bisa menjadi salah satu dari penerima beasiswa KIP-Kuliah itu. Dengan tekad yang aku bangun dari awal aku berhasil membuat orang tuaku bangga terhadapku. Tapi perjuangan tidak hanya sampai disini. Masih banyak tugas yang harus diselaikan, amanah yang harus dipertanggungjawabkan, serta masalah yang harus dihadapi dengan pantang menyerah dan putus asa. Aku yakin tidak ada hasil yang akan menghianati proses. Tidak ada permasalahan yang tidak mempunyai hikmah. Dan tidak ada penyesalan jika kita mencoba. Selagi ada niat baik, terus berusaha, dan berdoa pasti akan ada cahaya terang didepan yang menanti.

Share:

Mahasiswa Bidikmisi Mahasiswa Istimewa

 


Ludfiana Diah Pratiwi

            Semua orang pasti sudah tidak merasa asing dengan istilah Bidikmisi. Ya itu adalah sebuah istilah lembaga beasiswa yang dibawah kemendigbut atau yang biasa disebut kementrian pendidikan dan kebudayaan. Mahasiswa Bidikmisi itu buan hanya sekedar mahasiswa yang hanya nunggu cairan disetiap bulannya, mahasiswa yang kata orang diluar sana heddon dengan alasan uang jajannya nambah setiap bulan karena ada tambahan dari uang Bidikmisi, itu kata orang yang tidak tau aau emang iri dengan apa yang sudah kita dapatkan saat ini. Aku belajar untuk selalu mendengarkan perkataan orang yang mana perkataan itu bisa buat aku down dan sempat merasa “aku tidak pantas dan aku tidak mungkin bisa”. Semua orang pasti sering memiliki pemikiran yang seperti itu karena apa ya karena hampir semua orang memiliki pemikiran bahwa mahasiswa Bidik itu tidak punya masa depan, tidak bisa diandalkan dan satu lagi anggapan yang sering aku dengar adalah mahasiswa Bidikmisi itu tidak punya masa depan.

            Kata “Mahasiswa” untuk sebagian kalangan kata tersebut memiliki kriteria yang sudah melekat dari dulu, diantaranya pinter, bertalenta, kalo lulus pasti PNS, masa depan cerah, berwibawa dan juga berkompeten jika sudah masuk dunia keperjaan nantinya. Semua yang sudah disebutkan di sebelum ini semoga bisa menjadi doa sekaligus kenyataan.

            Mahasiswa Bidikmisi tidak hanya mahasiswa yang diberi kelebihan dalam hal materi yang dapat cair disetiap bulannya. Disisi lain mahasiswa Bidikmisi juga diberi tuntutan untuk selalu berusaha agar mempertahankan IPK (Indeks Prestasi Kumulatif) yakni dengan raa-rata 3.00 semua mahasiswa Bidikmisi di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Mahasiswa Bidikmisi juga memiliki kesempatan yang sama seperti mahasiswa yang lain baik dalam sosia, fasilitas, sarana dan prasarana dalam kampus.

            Semua mahasiswa selalu punya impian yang harus diwujudkan demi masa depan yang lebih baik dan lebih cerah, baik untuk kehidupan dimasa depan nantinya. Tidak hanya mahasiswa yang memiliki kesmpatan untuk melukis masa depannya agar lebih indah, namuan anak muda yang mungkin belum bisa berkesempatan untuk duduk dan belajar dibangku perkuliahan. Mahasiswa Bidikmisi memiliki banyak impian sama halnya seperti mahasiswa lainnya namun untuk saya sendiri mimpi yang diprioritaskan untuk saat ini ada memepertahankan nilai IPK sampai akhir perkuliahan dengan gelar S.SI, Cumlaude dengan IPK yang tinggi.

Share:
recent

Recent Posts

Total Pengunjung

Kritik dn Saran

Nama

Email *

Pesan *