UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

Senin, 19 April 2021

Tidak Ada Tempat Di Manapun Untuk Kamu Sembunyi

 

Sumber : idntimes.com

Oleh : Divisi Advokesma

Hai teman-teman semua yang lagi baca cerita ini JJJ…….

            Kenalkan, namaku Fahri. Aku sekarang lagi duduk di bangku SMP kelas 2, oh iya, aku sekolah di SMP Wijaya Kusuma. Hari ini aku bersekolah dan bertepatan dengan hari pertama puasa di bulan Ramadhan.

            Sewaktu aku habis dari kamar mandi, tak sengaja aku berpapasan dan temanku, namanya Andi. Dan disitu terjadilah percakapan di antara kami berdua :

Andi    : “Hai Fahri, kamu habis dari mana ?”

Fahri    : “ Aku habis dari kamar mandi.”

Andi    : “ wah jangan-jangan kamu habis makan sama minum kan, makanya di kamar mandi                     biar    nggak ketahuan ?”

Fahri    : “Enggak kok, aku habis kencing tadi, lagi pula di manapun aku berada pasti juga             bakalan ketahuan.”

Andi    : “ Kan kamu tadi di kamar mandi sendirian, jadi nggak bakal ada yang tau kalo kamu       diam-diam makan sama minum, padahal lagi puasa kan.”

Fahri : “Ingat Andi !! Allah itu maha melihat, di manapun kita berada pasti tidak akan pernah       luput dari pengetahuan dan pandangan Allah Swt. Toh juga aku puasa niat karena Allah        Swt, jadi yang menilai puasa kita di terima dan sah atau tidak nya itu Allah Swt, dan perkara puasa itu urusan kita langsung kepada Allah bukan dengan manusia.

Andi    : “Oh iya – iya, maaf ya tadi aku udah nuduh, hehe….  Berarti walaupun kita         kelihatannya    masih puasa di mata manusia, tapi kita udah melakukan hal yang dapat     membatalkannya         walaupun secara sembunyi-sembunyi itu tetap batal ya ?”

Fahri    : “ Mungkin nggak batal, cuman puasa kita udah pasti nggak di terima aja sama Allah        swt…hahahahaha ”

Andi    : “ Wah, itu sih puasanya sia-sia namanya, kalo gitu juga sama aja dengan batal, hahaha.”

Fahri    : “ Yang paling penting harus di inget, Allah itu tidak terlihat oleh mata manusia, tetapi     Allah itu ada di mana-mana, dan senantiasa menyertai para hambanya di manapun berada.”

Andi    : “ Oke – oke siap pak ustadz….hahaha ”

Fahri    : “ Ada-ada aja kamu, ya udah yuk kembali ke kelas.”

Andi    : “ Yuk..”

 

 

Share:

"Ramadhan di Tengah Pandemi Bagiku"

Sumber : flickr.com
Oleh : Divisi PSDM KBMB


            Adakah yang dapat menjamin akan bertemu pada ramadhan tahun depan? Adakah yang dapat menjamin akan dapat melalukan puasa wajib penuh berkah ini ditahun depan? Adakah yang dapat menjamin hal ini?

            Ramadhan merupakan bulannya umat islam, bulan pengampunan, bulan penyucian, dan bulan yang penuh nikmat dan berkah bagi manusia. Bagaimana tidak, seluruh amalan yang dilakukan pada bulan ini akan dilipatgandakan oleh Allah SWT. Umat islam berbondong-bondong untuk fastabiqul khoirot. Sebagai bentuk syukur kita kepada Allah SWT atas nikmat ramadhan yang masih bisa kita rasakan tahun ini, meningkatkan ibadah merupakan jawabannya. Jika tidak sekarang kapan lagi?

            Ada yang berbeda dari Ramadhan kondisi normal dengan kondisi pandemi. Suasana Ramadhan tahun ini pun telah tenggelam oleh pembatasan gerakan ratusan juta muslim dunia meskipun ramadhan dengan kondisi yang berbeda namu,  Ramadhan yang penuh berkah ini kembali datang. Kedatangannya senantiasa dinanti-nanti oleh orang beriman. Sebagai orang beriman, sepantasnya lah kita menyambut kehadiran bulan ramadhan dengan penuh rasa suka cita, bergembira dan bersyukur, sebab ramadhan merupakan bulan rahmat, bulan ampunan, dan bulan pembebasan dari api neraka. Ramadhan kali ini, kita masih diuji oleh Allah SWT dengan wabah Covid-19. So meskipun kita diuji jangan pernah jadikan alasan untuk beribada di bulan ramadhan tetap semangat dan bersyukur.Semoga kita dapat dipertemukan pada ramadhan tahun depan. Aamiin.

Share:

Diam yang Berharga

 

Ibnu Sina (sumber : idntimes.com)

Oleh : Divisi Intelektual
            Beredar secara viral sebuah kisah yang dialami seorang ulama sekaligus sosok yang dijuluki Bapak Kedokteran Dunia, Ibnu Sina. Kisah ini menarik untuk disimak dan diambil pelajarannya. Suatu hari Ibnu Sina melakukan perjalanan dengan kuda kesayangannya. Pada suatu tempat yang dianggap nyaman, ia berhenti beristirahat. Kuda diikat ditempat yang sedikit teduh. Diberi makan jerami dan dicampur rumput pilihan. Ibnu Sina tahu binatang itu tidak boleh dimusuhi bahkan disiksa. Harus disayang karena membantu manusia.

            Ibnu Sina duduk ditempat lebih teduh tak jauh dari kuda, sambil menikmati bekal yang dibawanya. Tiba-tiba datang seseorang menunggang keledai. Ia turun dan mengikat keledai berdekatan dengan kuda milik Ibnu Sina. Dengan maksud supaya keledainya bisa memakan jerami dan rumput pilihan. Dan orang tersebut pun duduk dengan Ibnu Sina berada.

            Ketika ia duduk dan ikut makan, Ibnu Sina mengingatkan,

            keledaimu jauhkan dari kudaku supaya tidak dislentak/ditendang.”

 

            Orang yang diajak bicara itu tersenyum sambil menoleh ke kuda dan keledai. Namun, plak. Si keledai ditendang kuda hingga terluka cidera. Pemilik keledai marah-marah kepada Ibnu Sina dan meminta tanggung jawabnya. Ibnu Sina diam saja. Sampai kemudian si pemilik keledai mendatangi hakim dan meminta agar Ibnu Sina membayar atas luka cidera keledainya. Saat ditanya oleh hakim pun Ibnu Sina terdiam.

Hakim kemudian berkata kepada orang yang mengadu, “Apakah ia bisu…..?”

Orang itu menjawab,  “Tidak, tadi dia bicara padaku.”

Hakim bertanya lagi, “Apa yang ia katakan…..?”

Orang itu kembali menjawab, “Jangan dekatkan Keledaimu nanti ditendang Kudaku.”

Setelah mendengar jawaban itu, sang Hakim tersenyum dan berkata kepada Ibnu Sina, “Anda ternyata pintar. Cukup diam dan kebenaran terungkap.”

            Sambil tersenyum Ibnu Sina berkata kepada Hakim, “Tidak ada cara lain untuk menghadapi orang bodoh adalah dengan diam. Dan kebenaran akan menunjukkan jalannya sendiri. Itulah kenapa sebabnya kenapa saya memilih diam.”


 

Share:

TIDAK ADA KATA TERLAMBAT UNTUK BELAJAR DAN DALAM KETERBATASAN APAPUN

sumber : islampos.com


           
Sebuah kisah wanita berusia 80 tahun yang berhasil menghafalkan Al-Qur’an, ia bernama Ummu Ali. Usia lanjut tidak menjadi penghalang baginya untuk menghafalkan Al-Qur’an, ia tidak menyerah meskipun hidup sebatang kara. Ummu Ali menikah pada usia muda, yaitu umur 13 tahun. Sang suami sangat berharap mendapatkan ketururan yang baik dan membentuk keluarga yang islami.

            Akhirnya ia disibukkan dengan pendidikan anak-anak hingga mencapai 7 orang anak perempuan. Tapi tidak ada yang mengetahui takdir, suami Ummu Ali tiba-tiba sakit dan meninggal dunia. Meninggalkan Ummu Ali beserta ketujuh putrinya. Sejak sang ayah meninggal, keluarga itu menjadi cerai berai. Sang anak sudah disibukkan dengan urusan dunianya masing-masing, sehingga satu per satu meninggalkan ibunya. Kunjungan mereka hanya sebatas rutinitas yang hampa dari cinta dan kasih sayang. Setelah itu kunjungan mereka berubah menjadi sangat jarang dengan berbagai alasan yang dibuat-buat.

            Sang ibu tidak menyerah dengan perbuatan anaknya yang perlahan meninggalkannya. Dia kembali kepada Al-Qur’an, memutuskan untuk mendaftar di lembaga tahfidz meski usianya telah menginjak 80 tahun. Ia begitu penuh kesadaran, bersemangat, dan giat dalam menghafalkan Al-Qur’an, para gurunya memberikan kaset-kaset para syaikh terkenal, serta memberikan tempat belajar khusus kepadanya. Ummu Ali menghafalkan Al-Qur’an dengan semangat tinggi hingga ia mampu menghafalkan Al-Qur’an pada usia 83 tahun dalam satu tahap. Lalu ia melanjutkan 10 tahun berikutnya untuk menguatkan bahwa Al-Qur’an mengalir dalam jiwa dan menetap di dalam hatinya.

            Dari kisah Ummu Ali kita dapat memetik hikmah bahwa tidak ada kata terlambat dalam belajar, entah untuk menghafalkan Al-Qur’an atau belajar ilmu yang lainnya. Banyak manusia yang mempunyai keterbatasan tapi pantang menyerah dalam menggapai impiannya. Kita pernah melihat acara Tahfiz anak-anak di salah satu stasiun TV, mereka tidak mempunyai fisik yang lengkap seperti kita, tapi dengan keterbatasannya diusia masih muda mereka berhasil menghafalkan Al-Qur’an saat orang-orang dewasa masih banyak yang buta akan Al-Qur’an dan kesulitan membacanya. Allah pastilah menguji hambanya, ujian yang diberikan menunjukkan bahwa kita pasti mampu untuk melewatinya. Pasti karena Allah tidak menguji hambanya di luar batas kemampuannya. Tuhan begitu mencintai hambanya, apakah kita sebagai hamba tidak berusaha pula untuk mencintai-Nya?

            Di bulan Ramadhan ini, bulan turunnya Al-Qur’an yang penuh ampunan dan berkah dari Tuhan, semoga kita umat muslim semakin giat untuk membaca kalam-Nya, meneladani ajaran di dalamnya, menjadi anak yang berbakti kepada orangtua, dan dapat menjadi generasi ahli Qur’an yang sholeh/sholehah. Aamiin… Wallahu’alam bisshowab

Share:

Ramadhan Dengan Target-Targetku

sumber : zapier.com

oleh : BPH KBMB

            Bagiku ramadhan adalah bulan yang tidak bisa dilewati dengan begitu saja. Ramadhan itu adalah bulan penuh kemuliaan. Di bulan Ramadhan, Allah melimpahkan segala rahmat, keberkahan, dan pengampunan bagi hamba-Nya. So, mau melewatkan begitu saja ???

            Bagiku bulan Ramadhan harus dipenuhi dengan segala hal positif yang pastinya bisa membuat kita semakin dekat dengan Sang Ilahi. Banyak orang yang sering menggembor-gemborkan dirinya akan lebih baik dari Ramadhan kemarin. Ya, aku sependapat dengan mereka. Namun, gimana caranya kita bisa menjadi lebih baik pada ramadhan kali ini?

            Yaps, untuk diriku yang tak luput akan kelalaian ini, memerlukan sebuah cambukan untuk memenuhi tujuanku. Cambukan itu berupa target-target. Yaps, target!! Target yang akan menjadi cambukan dan motivasi bagiku.

            So, Ramadhan harus dilalui dengan target-target pencapaian dalam hal positif. Eitss,, tentunya harus diiringi juga dengan ikhtiar yang seimbang. Dengan target yang pasti dan ikhtiar yang seimbang dengan target, aku yakin Ramadhanku kali ini bisa menjadi lebih baik dari Ramadhan kemarin.

 

Targetku untuk semakin lama membersamai Al-Qur-an

Targetku untuk semakin lincah dalam melantunkan Al-Qur’an

Targetku untuk semakin tajam dalam menyimpan memori kalam-Nya dalam otakku

Targetku untuk memanfaatkan waktu yang ada dengan sebaik mungkin untuk melakukan hal-hal positif.

 

            Yaps, targetku Ramadhan kali ini kutujukan khusus untuk Al-Qur’an.

            Apakah aku mampu menjalankannya? ….. Aku yakin mampu selama ada niat yang kuat dalam diriku. Aku sadar targetku tidaklah sederhana dan pastinya tidak akan mudah menjalankannya. Itulah kenapa kita perlu niat yang kuat. Niat yang kuat inilah yang akan menguatkan kita untuk selalu focus on the goals. Jadi, mulai saat ini bangun niat yang kuat untuk menjalani bulan Ramadhan ini dengan baik. Isi Ramadhan dengan target-target yang positif. So, nungguin apalagi?? Buat targetmu di bulan Ramadhan sekarang !!!


Share:

Pak Toha, Pria Pekerja Keras Yang Menjual Pesawat Kayu

 

Ilustrasi  ( sumber : pixabay.com)

Oleh : Divisi Kewirausahaan KBMB

            Cerita ini saya kutip dari teman saya ketika bertemu beliau di jalan sekitar malang, beliau adalah Pak Toha, Pak Toha merupakan ayah dari 5 orang anak. Profesi beliau adalah penjual pesawat kayu. Beliau berjualan dengan berjalan kaki setiap hari. Perjalanan dari rumah beliau sangatlah jauh, sehingga bisa memakan waktu setengah hari lebih. Tak jarang Pak Toha tidak pulang ke rumah, itu semua karena dagangannya belum laku. Selain itu, Pak Toha tidur di emperan toko disepanjang jalan beliau ketika lalui. Beliau mengatakan bahwasannya beliau jarang tidur ketika jam 11 malam keatas, alasan beliau cukup simpel yaitu beliau takut ketika ia tidur malah keenakan tidurnya dan telat untuk menunaikan sholat shubuh.

            Alasan yang cukup simpel sebenarnya, tapi sangatlah sering kita remehkan. Ketika kita asik begadang kita lupa bahwasannya ada kewajiban pagi hari yang harus kita laksanakan, yaitu menunaikan sholat shubuh. Padahal kita memiliki tempat untuk berteduh yang nyaman untuk melakukan ibadah. Beliau juga berpesan bahwa kunci hidup adalah bersyukur, dan beliau berpesan juga sebagai mahasiswa harus tahu mana waktu untuk belajar dan mana waktu untuk bermain, karena hal yang paling berharga adalah waktu.

Share:

Minggu, 18 April 2021

Cara Mendaftar KIP di UIN Malang

 

 

Oleh : Ahmad J. Yusri

            Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah adalah jaminan negara mengenai keberlangsungan kuliah dengan memberikan pembebasan biaya kuliah dan bantuan biaya hidup bulanan, yang diberikan bagi mahasiswa yang memenuhi syarat ekonomi dan akademik. KIP Kuliah sendiri adalah kelanjutan dari Beasiswa Bidikmisi yang sebelumnya sudah eksis sejak era Presiden SBY. Pemerintah melalui Puslapdik Kemendikbud kembali menyalurkan bantuan untuk melanjutkan pendidikan tinggi kepada 200 ribu mahasiswa penerima KIP Kuliah baru pada 2021.

            Bagi teman-teman yang berkeinginan untuk mendaftar KIP-Kuliah di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, terlebih dahulu harus mengikuti salah satu jalur ujian masuk kampus seperti SBMPTN,SNMPTN, UMPTKIN, SPAN-PTKIN atau Mandiri. Jika sudah mendaftar salah satu jalur tersebut, barulah teman-teman dapat mendaftar KIP Kuliah.  Berikut adalah alur dan proses pendaftarannya :

  1. 1.    Membuka link kip.uin-malang.ac.id
  2. 2.   Setelah itu akan muncul tampilan laman KIP UIN Malang. Lalu login pendaftaran dengan mengisi nomor peserta, tanggal lahir, lalu klik daftar KIP sekarang
  3. 3.    Kemudian mengisi biodata lalu klik Simpan dan Lanjutkan Pengisian
  4. 4.    Mengisi tiap slide dengan rincian sebagai berikut;

a.       Identitas diri berupa tempat lahir, status pernikahan, domisili, nomor telepon, email, alamat rumah dan kode pos

b.      Identitas orangtua yakni nama kedua orangtua, alamat, pendidikan, pekerjaan, penghasilan mereka dan juga jumlah saudara

c.       Kondisi rumah yakni berupa luas rumah, pajak pertahun, rekening listrik perbulan

d.      Identitas sekolah berupa Alamat sekolah, provinsi sekolah, kota sekolah, jenis sekolah, nama sekolah, tahun lulus, jurusan di sekolah, rata-rata nilai UAN, prestasi akademik dan non-akademik

e.       Pesantren berupa pertanyaan “apakah pernah menempuh pendidikan di pesantren ?” dan nama serta alamat pesantren

f.       Kolom keterampilan berupa kemampuan berbahasa Arab, Inggris dan kemampuan komputer

g.      Mengunggah persyaratan dokumen berupa:

·         Fotokopi kartu peserta ujian

·         Formulir fakta integritas ( bisa didapat di website kip-uinmalang)

·         Surat bketerangan lulus sekolah

·         Fotokopi rapot semester 1-6

·         Fotokopi ijazah yang dilegalisir

·         Fotokopi nilai ujian akhir nasional

·         Sertifikat prestasi

·         Surat keterangan penghasilan orangtua oleh aparat desa setempat

·         Fotokopi kartu keluarga

  1. 5.    Setelah mengisi semua slide dengan data-data yang benar kemudian klik Simpan

           

            Demikanlah alur pendaftaran KIP-Kuliah di UIN Maulana Malik Ibrahim. Setelah berusaha pastikan teman-teman agar meminta ridho kepada orang tua dan juga senantiasa berdoa pada Allah Ta’ala.

Share:
recent

Recent Posts

Total Pengunjung

Kritik dn Saran

Nama

Email *

Pesan *