UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

Sabtu, 24 Juli 2021

HAI KAMU, KULIAH MAU JADI APA ???


oleh : Titis Yuli Handayani


Bicara tentang kuliah, memang banyak sekali yang perlu di bahas. Lantas apa sih sebenarnya tujuan dari kuliah itu? Dan dengan kuliah mau jadi apa nantinya? Sebagian dari kita mungkin jika ditanya dengan pertanyaan tersebut akan menjawab; kuliah untuk meraih gelar, kuliah untuk mendapat pekerjaan yang baik, kuliah untuk membanggakan dan membahagian kedua orang tua dengan prestasi yang kita raih semasanya, kuliah untuk memperdalam ilmu dari jenjang pendidikan sebelumnya, atau kuliah untuk menambah pengalaman. Beberapa jawaban tersebut merupakan alasan logis dan menjadi tujuan utama yang mayoritas orang jawab ketika mendapatkan pertanyaan sama, kuliah mau jadi apa? apa tujuan kuliah? Namun, dibalik semua jawaban itu tentunya ada alasan tersirat yang mungkin saja sebagian orang rencanakan. Misalnya, kuliah saja lah bingung kemana lagi mau kerja belum punya skill, kuliah untuk mencari jodoh hehe.., kuliah agar punya teman banyak, kuliah untuk mengisi waktu luang alias gabut haha, dan berbagai tujuan receh lainnya yang mengiringi tujuan utama kuliah. 

Kuliah, menurut sepemahaman saya adalah menempuh pendidikan pada sebuah perguruan tinggi dengan kurun waktu bervariasi sesuai jenis perguruan tinggi tersebut, yang nantinya setelah lulus akan mendapatkan gelar yang bervariasi pula sesuai program studi yang ditempuhnya, dan setiap orang yang menjalani perkuliahan biasa disebut dengan mahasiswa/mahasisiwi. Sekali lagi, itu merupakan kalimat yang saya simpulkan sendiri yaa, mohon maaf jika ada kekeliruan eheh.. okey kembali ke cerita. Pada tahun ajaran 2020, saya diterima di sebuah perguruan tinggi yakni UIN Maulana Malik Ibrahim Malang dengan jurusan Pendidikan Agama Islam melalui jalur UMPTKIN. Menjawab soal yang sama, tujuan pribadi saya kuliah adalah agar menjadi manusia yang lebih baik pada masa yang mendatang, menjadi kaum intelektual yang terdidik, berwawasan luas, dan berakhlakul karimah. Selain itu, tujuan saya berkuliah adalah menjalin relasi dengan banyak teman yang memiliki berbagai latar belakang berbeda, menambah pengalaman dan pengetahuan baru, belajar manajemen waktu dengan baik, mengasah skill, minat bakat, kretifitas dengan mengikuti organisasi yang ada, dan menemukan jati diri sesungguhnya. Dan pastinya tersirat tujuan untuk membanggakan dan membahagiakan kedua orang tua yang sebelumnya sedikit berat hati untuk merestui putrinya ini untuk melanjutkan pendidikan ke bangku perkuliahan, terlebih jika nanti setelah pandemi harus berpisah lagi untuk jangka waktu tertentu di luar kota. Hal ini karena saya adalah lulusan tahun 2019 pada tingkat SLTA sederajatnya (biasa dikenal gapyear), yang dengan berbagai alasan pada saat itu saya tidak bisa langsung melanjutkan pendidikan ke peguruan tinggi. Namun, saya akan membuktikan pada kedua orang tua bahwa saya akan membuat beliau bahagia dan bangga atas keputusan yang saya pilih. Saya selalu berdoa agar kedua orang tua saya panjang umur yang berkah, sehat selalu, sehingga nanti bisa melihat putrinya ini sukses, Aamiin... Berusaha meyakinkan beliau untuk tidak membebankan finansial selama berkuliah, karena saya menjadi salah satu orang yang beruntung untuk mendapatkan beasiswa bidikmisi / KIP-kuliah dari pemerintah. So, tidak ada alasan lagi untuk tidak semangat berkuliah, memanfaatkan kesempatan sebaiknya, dan mencapai hasil yang maksimal. Selain itu, tabungan selama bekerja di tahun 2019 telah saya perhitungkan mampu memenuhi kebutuhan kuliah sampai wisuda nanti. 

`Jadi, singkat cerita setelah lulus dari Sekolah Menengah Kejuruan saya diterima bekerja di sebuah perusahaan yang telah lama menjalin relasi dengan sekolah. Perusahan itu bergerak di bidang perhiasan emas asli yang salah satu terkenal di Jawa Timur dan saya ditempatkan di bagian desain grafis sesuai dengan jurusan sebelumnya yakni Multimedia. Hehe memang melenceng jauh sekali dengan jurusan kuliah saat ini hmmm.  Padahal pada saat itu saya juga mendaftar SBMPTN, tetapi lebih dulu mendapatkan panggilan kerja. Dengan berbagai pertimbangan, saya menerima panggilan kerja itu. Sangat bersyukur dan menikmati rutintas kerja sesuai passion dengan gaji UMK yang lebih dari cukup. Namun, nikmat itu terhenti setelah datangnya pandemi Covid-19 sehingga perusahaan terpaksa memberhentikan seluruh karyawan kontrak. Hanya setahun mengenyam pengalama berharga di dunia kerja, yang target sebelumnya mencapai dua kali kontrak kerja (dua tahun) atau bahkan diangkat menjadi karyawan tetap, ternyata manusia hanya bisa menyusun rencana selebihnya Allah SWT yang berkuasa menentukan. Tak ingin berlarut dalam kesedihan, mulailah menyusun ulang tujuan hidup ehee, akhirnya melanjutkan pendidikan lah yang menjadi pilihan.


D:\S1 UINMA\Untitled-1.jpg

Menjadi mahasiswa gapyear menjadi tantangan tersendiri, tapi saya yakin saya bisa beradaptasi dengan baik selanjutnya. Penyemangat dari orang-orang di sekitar selalu mengiringi langkah dan meyakinkan bahwa tidak ada batasan usia dalam mencari ilmu, maka saya juga yakin bisa. Mengambil jurusan Pendidikan Agama Islam saya termotivasi untuk meningkatkan kemampuan spiritual, memperdalam belajar agama, menambah keimanan dan ketaqwaan untuk bekal di akhirat nanti. Karena, pada jenjang pendidikan saya sebelumnya adalah formal semua, dan belum pernah belajar di pesantren. Berada di jurusan pendidikan, maka saya berharap ilmu yang saya dapat selama kuliah nanti dapat kembali saya sampaikan dan ajarkan kepada orang lain, yaitu dengan menjadi tenaga pendidik. Yaa, menjadi guru adalah tugas yang mulia, berkontribusi untuk negeri dan akan menjadi amal jariyah untuk diri sendiri di akhirat nanti. Maka dari itu saya bertekad untuk menyelesaikan perkuliahan ini dengan tepat waktu, dan kalau memang bisa lebih cepet.

Dibalik itu semua, ada juga kalangan yang meremehkan seorang anak perempuan yang melanjutkan pendidikan hingga perguruan tinggi, menganggap ilmu yang didapat selama berkuliah tidak berguna karena hanya akan menjadi ibu rumah tangga. Menanggapi hal tersebut saya tidak setuju, meskipun tidak berkarir nantinya ilmu yang didapat selama kuliah dapat diajarkan kepada anak kita langsung. Ibu akan menjadi madrasah pertama bagi anak, jika ibu berpendidikan maka hal itu akan mencetak generasi bangsa yan baik pula. Sehingga saya akan bersungguh sungguh dan menggunakan kesempatan ini dengan sebaiknya, karena diluar sana pasti ada yang memimpikan posisi kita, jadi kita inilah orang yang terpilih dan beruntung. Saya selalu menyimpulkan bahwa tidak ada hal yang sia-sia yang dilakukan secara bersungguh sungguh. Berharap pula kebaikan, kemudahan, dan kelancaran atas segala urusan, serta  keberkahan selalu menyertai langkah saya, kita semua, Aamiin ...  Nah itulah, sepenggal kisah dari saya, semoga dapat dipetik hikmah motivasi walaupun tak banyak. Terimakasih, tetap semangat, sehat selalu, dan sampai jumpaa ...

-Recomend pict illustration

-Kediri, 12/07/21


Share:

0 komentar:

Posting Komentar

recent

Recent Posts

Total Pengunjung

Kritik dn Saran

Nama

Email *

Pesan *