UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

Rabu, 18 Agustus 2021

Teater dalam Bingkai Matematika



 Oleh : Ahmad Jaelani Yusri

Baru-baru ini salah satu maestro seniman Sudjiwo Tedjo beserta seniman lainnya menampilkan sebuah drama musikal berjudul Dongeng Djiwo . Uniknya pertunjukan ini diselenggarakan dengan virtual mengingat pandemi yang belum usai . Selama dua jam penonton dijamu dengan tarian, musik dan drama yang apik nan meriah .

Dilihat dari jenisnya , pertunjukan virtual “ Dongeng Djiwo” diklasifikasikan kedalam seni  Teater. Beradu dialog , intonasi suara disertai mimik muka yang ekspresif  menjadi daya tarik tersendiri bagi kesenian ini.

 Teater telah ada sejak jaman yunani kuno dan dalam bahasa mereka disebut “theatron “ yang berati tempat atau gedung pertunjukan. Di mana "theatron" terbentuk dari kata "theaomai" yang berati melihat.

 Tapi taukah anda ? bahwa teater memiliki makna  filosofi yang beragam . Salah satunya filosofi tentang matematika yang penulis ambil dari guru teater saat SMA dulu. Bukan berarti dalam pertunjukan teater , pemain harus hafal rumus lalu menghitung terlebih dahulu. Tapi ada makna tersirat dibaliknya.

Dalam operasi bilangan matematika baik penjumlahan , pengurangan , perkalian maupun pembagian . Suatu hasil bisa didapat dari berbagai macam metode dan cara .

Contohnya ketika 5+5=10 (angka 10 adalah hasil operasi penjumlahan) ,maka 10 bisa didapat juga dari 2x5 = 10 , atau juga 1 : 0,1 = 10  . Angka  sepuluh adalah hasil perhitungan , adapun cara untuk mendapatkannya dapat dengan berbagai macam cara . Ada cara kesatu , kedua , ketiga dan seterusnya.

            Begitu pula dengan seni teater , hal ini menunjukan bahwasanya pemain dalam mengungkapkan sesuatu , dia akan memperpanjang apa yang dimaksud dan tidak langsung  pada tujuan .

Pemainnya dituntut untuk kreatif dalam menyajikan penampilan demi tercapainya satu tujuan yaitu menghibur penonton dengan segenap amanat yang tersirat didalamnya . Tidak hanya dengan alur  akting yang tertulis dinaskah , tapi pemain juga dituntut untuk berpikir inovatif dan kreatif manakala jika ada dialog yang lupa maupun  salah ucap . Dalam hal ini kita sebut dengan improvisasi.

            Dengan demikian penampilan teater tidak akan menjadi monoton alias membosankan karena pemain punya sesuatu yang out of the box saat melakukan pertunjukan dan mampu menarik perhatian penonton khususnya.

Share:

0 komentar:

Posting Komentar

recent

Recent Posts

Total Pengunjung

Kritik dn Saran

Nama

Email *

Pesan *